Bumi itu selalu berputar dan tahun pun sudah berubah. Hmm
semakin ke sini kok kehidupan mulai komsumtif. Perilaku komsumtif, kalau menurut pandangan pribadi saya adalah perilaku yang hanya mengejar "ngetrend" dalam membeli sebuah kebutuhan, tidak dilihat dari kegunaan namun lebih mengarah mengikuti trend di pasaran. Begini perincian saya, dimana sebagian orang rela
membeli suatu “barang” karena gengsi atau gaul dalam arti misalnya : sekarang nih zamannya gadget Blackberry atau Iphone, bakan bisa dikatakan jika kalau belum mempunyai gadget tersebut bukan anak gaul masa sekarang.
Bahkan, untuk bisa mendapatkan dua jenis tipe gadget tersebut harus bisa merogoh kocek yang tak murah juga loh, hampir jutaan. Bahkan, gadget ini tidak hanya identik dengan kalangan kelas atas namun kelas bawah pun ikutan juga, ibaratnya lebih baik tidak makan tapi tetap eksis dan gaul dengan gadget teranyar. Justru, perilaku manusia seperti itu mendorong terciptanya perilaku komsumtif. Update gadget sih memang tidak dilarang, namun semuanya kembali ke diri masing-masing setidaknya sebelum membeli gadget terbaru harus menimbang baik dan buruknya apalagi secara financial. Perilaku komsumtif bisa menyebabkan pergaulan kelas atas, dimana pergaulan pun sudah semakin “aneh” dimana para ABG atau Anak Baru Gede yang masih bermetaforse dimana untuk mencari jati diri semakin mengikuti trendnya padahal pada dasarnya mereka seharusnya hanya fokus bersekolah bukan "berburu" gadget terbaru dengan ditandai sering gonta ganti gadget tersebut. Maka ada sebagian yang menimbulkan pernyataan anak “alay” dimana mereka seperti anak biasa
namun yang membedakan sikap atau gaya mereka yang sangat berlebihan dan dengan
gaya yang bisa dikatakan norak serta dengan gadget yang mengikuti trend
beredar. Seharusnya mereka bisa memposisikan gadget sebagai urusan bisnis atau hanya untuk gaya-gayaan.
Semakin pesatnya gadget beredar, maka berdampak ke pola fashion. Ibaratnya, berpakaian yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Apakah mereka
sudah lupa dengan pelajaran Kewarganegaraan atau dikenal dengan Pkn?? Atau sekarang mereka sudah terbawa dengan budaya barat yang
bisa dikatakan bebas. Sedihnya dimana kita orang Indonesia apabila, benar-benar
mengikuti gaya budaya barat bukan budaya timur. Cuma sekedar saran : mengikuti perkembangan zaman memang
diperlukan tetapi tidak harus menjadikan kita berpikiran atau berperilaku komsumstif, tidak harus memaksakan diri untuk mengikuti trend yang sedang beredar dengan mudah dan latahnya membeli gadget terbaru. Dan tidak harus menghilangkan budaya timur yang menjadi khas dari
negara kita ini, tampilah seadanya sesuai dengan porsinya tidak terlalu berlebihan juga. Tapi itu semua tergantung pada pribadi manusia
menyikapinya. Kalau mau mengikuti perkembangan zaman dengan gaya yang “norak” pasti
akan timbul cemohan dari orang lain, atau tetap dengan budaya timur. Update sih boleh, asalkan tidak meninggalkan budaya timur saja.
Selepas dari itu semua, sesuaikan perubahan menurut diri
sendiri dan tanpa harus merugikan orang lain. Perilaku komsumstif itu kembali ke diri kalian masing-masing, "terpaksa" mengikuti trend atau sudah menjadi "kebiasaan", dan yang paling penting kalian juga harus melihat kemampuan financial saat ingin menjadikan diri kalian komsumtif :D
Salam perdamaian J
Tidak ada komentar
Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)
Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)
Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D