Sejenak saya terpikirkan untuk menulis
coret-coretan saya tentang "Janjian, Ngaret dan Kebiasaan" kenapa? Siapa
yang senasib sama denganku --> Ya, saya selalu jadi korban alias menunggu
yang lainnya. Pernahkah anda merasakan hal seperti saya?
Yang membuat saya geleng-geleng kepala "mereka" itu ngaretnya pun kompakan, entahlah skenario apa yang "mereka susun" atau hanya sebuah kebetulan saja. Jadi berfikir positif aja dulu. Bayangkan bagaimana perasaan saya, pasti kesal ketika janjian itu ternodai oleh kelakuan ngaret mereka. Saya sendiri sangat menghargai janjian dan saya mencoba untuk datang tepat waktu, bagi saya orang yang berjanji adalah orang yang mempunyai tanggung jawab besar ya sebuah kata "menepati". Tidak semua orang bisa menepati janji dengan sempurna seperti datang tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan. Ketika mereka datang ngaret kata maaf pun tidak terucap, saran saya disini "karena mereka ngaret seenggaknya ada kata maaf" terucap untuk menghargai kita yang sudah menunggu. Kejadian menunggu dalam hal janjian selalu saya alami dan saya yang selalu menunggu mereka semua. Kalau ada lomba menunggu orang janjian, saya bisa jadi pemenangnya nih hehehehe. Suatu saat saya mencoba untuk dateng ngaret pas janjian itu rasanya kaya gimana sih? Dan niat itu saya laksanakan untuk ngaret pas dateng ke suatu tempat. Eeeeeeeehhhhh..... ternyata dan ternyata mereka semua lebih ngaret dari saya...UH !
Kenapa sih di dunia ini harus ada fenomena “jam karet” yang menyebabkan manusia jadi ngaret dalam hal janjian? Dari sebuah fenomena menjadi kebiasaan karena terbiasa dan pastinya merugikan orang lain. Begitu banyak waktu terbuang sia-sia dan jenuh juga loooooh menunggu orang itu apalagi kalau gak ada kesibukan seperti lupa bawa buku bacaan. Maka dari itu saya akan share secuil tips dari saya, yuk ke tkp :D
Mungkin sebagian jawab
ya, atau anda lah yang menjadi pelaku "janjian ngaret" itu? Coba cek
ke pribadi masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan sebelum
janjian, hanya mengucap atau memang tak mau dibilang pemalas jadi mereka
"terucap" jam yang menurut saya masih pagi, walaupun janjian jam 10
pagi itu wajar. Di Indonesia fenomena janjian ngaret ini
sudah menjadi trending topic kalau diibaratkan twitter, gak habis pikir saya
kepada mereka-mereka semua yang janjiannya ngaret banget ! Kalau terlambat 30
menit atau satu jam, saya maklumin. Ini sekitar 2 jam dan wilayah mereka semua
itu lebih dekat dari tempat janjian, kenapa yang datang duluan harus dari
"wilayah yang jauh"? Apakah mereka menganggap remeh? Itu semua ada di
mereka.
Yang membuat saya geleng-geleng kepala "mereka" itu ngaretnya pun kompakan, entahlah skenario apa yang "mereka susun" atau hanya sebuah kebetulan saja. Jadi berfikir positif aja dulu. Bayangkan bagaimana perasaan saya, pasti kesal ketika janjian itu ternodai oleh kelakuan ngaret mereka. Saya sendiri sangat menghargai janjian dan saya mencoba untuk datang tepat waktu, bagi saya orang yang berjanji adalah orang yang mempunyai tanggung jawab besar ya sebuah kata "menepati". Tidak semua orang bisa menepati janji dengan sempurna seperti datang tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan. Ketika mereka datang ngaret kata maaf pun tidak terucap, saran saya disini "karena mereka ngaret seenggaknya ada kata maaf" terucap untuk menghargai kita yang sudah menunggu. Kejadian menunggu dalam hal janjian selalu saya alami dan saya yang selalu menunggu mereka semua. Kalau ada lomba menunggu orang janjian, saya bisa jadi pemenangnya nih hehehehe. Suatu saat saya mencoba untuk dateng ngaret pas janjian itu rasanya kaya gimana sih? Dan niat itu saya laksanakan untuk ngaret pas dateng ke suatu tempat. Eeeeeeeehhhhh..... ternyata dan ternyata mereka semua lebih ngaret dari saya...UH !
Kenapa sih di dunia ini harus ada fenomena “jam karet” yang menyebabkan manusia jadi ngaret dalam hal janjian? Dari sebuah fenomena menjadi kebiasaan karena terbiasa dan pastinya merugikan orang lain. Begitu banyak waktu terbuang sia-sia dan jenuh juga loooooh menunggu orang itu apalagi kalau gak ada kesibukan seperti lupa bawa buku bacaan. Maka dari itu saya akan share secuil tips dari saya, yuk ke tkp :D
Tips bagi kalian yang selalu jadi korban
dan selalu menunggu para "janjian yang ngaret" :
1. Coba sebelum hari H, diskusikan untuk
janjian jam berapa, misalnya jam sepuluh pagi. Lebih baik kita katakan kepada
teman-teman kita, gimana kalau kita ketemuan fixnya jam delapan pagi kenapa?
seenggaknya ada waktu dua jam buat para "ngaret" itu tidak ngaret
lebih lama lagi dan tidak membuang waktu yang sia-sia dalam hal menunggu ketika
janjian. Kalau diantara mereka pada gak setuju, buat sebuah permainan : misalnya
kalau yang ngaretnya lebih dari 2 jam yang terlambat datang, maka yang dateng
ngaret itu harus nraktir kita-kita yang sudah menunggu, ciptakan sebuah hukuman
sederhana namun bisa menyadari penyakit mereka yang ngaret itu,(untuk menghilangkan
rasa jera para ngaret itu), semoga permainan ini bisa berhasil diterapkan, tapi
sebelumnya harus ada kesepakatan bersama dulu ya.
2. Jangan lupa bawa buku bacaan, bisa novel
atau buku motivasi sehingga kita gak boring menunggu teman yang belum dateng
pas janjian. Di samping untuk menemani rasa boring, buku-buku bacaan itu bisa
membuat kita terlena karena keasyikan membaca. Dijamin rasa boring itu akan
lenyap seketika.
3. Siapkan juga di tas botol minuman dan
cemilan makanan (ini mah namanya kelaperan) hehehe , so kalau kelaperan kan
bisa ngemil tuh gak usah pake diet segala lah. Selagi masih muda nikmatin aja
makanan yang ada, tapi harus memperhatikan segi kebersihan dan kesehatan juga
sih.
4. Harus punya ekstra kesabaran :), nah
untuk point yang keempat ini tergantung pribadi masing-masing, ada yang
mempunyai kesabaran yang sangat tinggi jadi tingkat kesabarannya masih bisa
terjaga dengan baik. Untuk yang mudah emosi, nah disini ujian kesabarannya
hehehe.
Dan pesan saya buat kalian para janjian
yang super ngaret ! Cobalah untuk menghargai waktu, menghargai orang lain, dan
sadar diri ! masa penyakit kok ngaret mulu (apa gak malu apa) di cap jadi orang
ngaret mulu dan bisa juga menjadi kebiasaan yang buruk ! Dampak ngaret itu luar
bisa loh? Selain “dicap” jadi orang super ngaret, bisa dikatakan itu orang tidak
ada tanggung jawab dalam hal berjanji dan akan menghilangkan kepercayaan dari
orang lain terhadap diri sendiri “orang ngaret”. Selain itu orang-orang yang
akan janjian kepada kita pun harus mikir 2 kali untuk bertemu? Apa kalian mau
ngerasain seperti itu?
Kalau masih ada sikap yang positif dan
baik lainnya,kenapa harus punya sikap negatif dan jelek ini seperti ngaret
dalam janjian? Berbuat baik itu mudah sekali loh, ya tepatin janjian dengan
dateng tepat waktu. Simple kan? Pasti bisa dong !
Mungkin Fenomena janjian, ngaret dan
kebiasaan ini akan terus berkembang menjadi pesat kalau para pelaku ngaret ini
tidak sadar diri akan kebiasaan buruknya dan bersabarlah buat kalian yang
selalu menjadi korban menunggu ketika janjian. Semoga kesabaran para pe(nunggu)
mendapatkan hadiah pahala hehehe.
Kalau kalian selalu menjadi korban atau pelaku ketika berjanji sama orang lain??
Kalau kalian selalu menjadi korban atau pelaku ketika berjanji sama orang lain??
Terima kasih sudah membaca tulisan saya
yang masih sangat sederhana ini :)
saya sering jadi korban, kadang jadi pelaku..
BalasHapushhehehe
Waduh...adil kalau gitu mah :D
HapusYa, harap maklum lah. Biasa mba, orang Melayu kalo janjian ngaret. he..he.3x.
BalasHapus