Melalui tulisan Mbak Evi dengan judul postingan Berproses Bersama Waktu , saya tergoda untuk menuliskan judul postingan " (Semua) Indah Pada Waktunya ", versi saya dengan tulisan yang sederhana ini :D
Waktu,bisa diibaratkan sebuah proses,proses menuju perubahan yang di (yakini) perubahan menuju pribadi yang lebih baik lagi. Ya,proses itu memerlukan waktu yang sangat panjang hingga raga pun merasa lelah bahkan pikiran juga terkuras olehnya (waktu). Dimulai dari pagi hari hingga malam hari,dari detik beranjak ke menit dan menit pun berlalu ke hitungan jam dan tidak terasa cepat sekali waktu itu bergulir.
Pernah kah kalian menengok sebentar ke kehidupan petani,kita ambil contohnya saja : sebelum menjadi nasi yang setiap hari kita konsumsi dan sumber karbohidrat itu,harus melewati proses yang sangat panjang. Dari awal,misalnya petani menyebarkan benih padi,dan padi itu tumbuh serta bisa ditanam,ketika masa panen tiba mereka masih harus bekerja keras memisahkan bulir-bulir padi yang baik untuk selanjutnya di proses ke tahap selanjutnya hingga ke tahap akhirnya menjadi beras setelah itu kita merasakan kenikmatan nasi yang telah di (masak) hingga menjadi sumber karbohidrat. Nah,seperti itu perjalanan nasi sebelum menjadi sumber karbohidrat yang kita santap setiap hari,ibaratnya proses padi menuju nasi seperti sebuah proses yang harus dilewati sebelum mencapai sebuah tujuan akhirnya dan berhasil,bahkan selama melewati masa proses itu petani harus berjuang,jika padi itu terkena hama dan musim yang tidak menentu akibat kekurangan air yang disebababkan hujan tidak membasahi persawahan atau bahkan hingga hujan terus menerus sehingga menyebabkan kebanjiran.
Ya,seperti itulah halangan dan rintangannya sebelum menuju masa panen yang sukses untuk petani. Nah sekarang kembali ke diri kita (kehidupan),seperti hal nya petani kita pun juga meraskan proses seperti itu,jadi kita harus menikmati setiap waktu yang bergulir entah itu terselip rasa gagal ,sedih hingga meneteskan air mata karena merasakan kekalahan,kekecewaan..percaya lah itu lah halangan dan rintangan yang fungsinya untuk menguatkan dan menjadikan sebagai "berontak diri" dalam arti kita harus berontak sama keadaan yang menyudutkan kita (read: kekecewaan / kegagalan),kita harus berontak dan melawan semua itu dengan bangun dan tatap ke depan serta tetap konsisten melangkah mewujudkan semua angan hingga cita-cita menjadi nyata. (Semua) Indah Pada Waktunya,ya karena semuanya sudah diatur olehNYA dan kita hanya menjalankan saja,selagi sudah berusaha..kita hanya menunggu hasil yang akan kita petik dari usaha dan kerja keras kita suatu saat nanti dan percaya lah kita akan memetik buah manis dari pohon yang sudah kita tanam,ya ibaratnya seperti itu perumpamaannya,(Semua) Indah Pada Waktunya.
Ya,seperti itulah halangan dan rintangannya sebelum menuju masa panen yang sukses untuk petani. Nah sekarang kembali ke diri kita (kehidupan),seperti hal nya petani kita pun juga meraskan proses seperti itu,jadi kita harus menikmati setiap waktu yang bergulir entah itu terselip rasa gagal ,sedih hingga meneteskan air mata karena merasakan kekalahan,kekecewaan..percaya lah itu lah halangan dan rintangan yang fungsinya untuk menguatkan dan menjadikan sebagai "berontak diri" dalam arti kita harus berontak sama keadaan yang menyudutkan kita (read: kekecewaan / kegagalan),kita harus berontak dan melawan semua itu dengan bangun dan tatap ke depan serta tetap konsisten melangkah mewujudkan semua angan hingga cita-cita menjadi nyata. (Semua) Indah Pada Waktunya,ya karena semuanya sudah diatur olehNYA dan kita hanya menjalankan saja,selagi sudah berusaha..kita hanya menunggu hasil yang akan kita petik dari usaha dan kerja keras kita suatu saat nanti dan percaya lah kita akan memetik buah manis dari pohon yang sudah kita tanam,ya ibaratnya seperti itu perumpamaannya,(Semua) Indah Pada Waktunya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam First Give Away : Jurnal Evi Indrawanto.
Rasanya semua proses menjadi itu harus melibatkan waktu ya Mbak. Dari yg tiada menjadi ada diwujudkan dalam perjalanan waktu. Kita tak bisa menawar waktu, yang bisa mungkin memanipulasinya. Misalnya jika dari benih jadi buah padi dulu petani butuh waktu satu tahun, ilmu pengetahuan memanipulasinya jadi tiga bulan saja..Nah satuan waktu yang bisa kita siasati untuk digunakan untuk apa saja..
BalasHapusTerima kasih Mbak Titis..Saya catat sebagai peserta :)
Iya Mbak Evi,saya setuju..melalui ilmu pengetahuan permasalahan menemukan "titik temu".
HapusOke mbak,terima kasih kembali :)
pupuk sebuah proses adalah kesabaran, Jika pupuknya baik, insya Allah nanti akan menghasilkan buah yang baik pula
BalasHapusterima kasih sudah menyemarakkan GA mbak Evi.. sudah tercatat sebagai peserta. Salam kenal mbak
Iya mas,saya percaya dengan pupuk kesabaran itu :)
Hapussalam kenal juga mas ^^
salam kenal buat mbak titis....sebagai mana takdirnya...manusia itu kodratnya ya berproses, hasilnya?? kita serahkan kembali kepada Sang Maha Menentukan.....
BalasHapusSalam kenal juga mas Necky ^^ ,betul jd dinikmatin aja semua prosesnya dan hasilnya kita terima dengan lapang dada entah itu sedih atau bahagia :)
HapusIya mbak setuju, jadi 11 12 sama yang namanya berakit rakit dahulu, berenang renang ke tepian :)
BalasHapusIya mbak..itulah proses dari sedih menuju bahagia, dari susah menuju kemudahan ^^
HapusSebenernya yang namanya usaha keras itu gak pernah mengkhianati. Percaya deh. Banyak hal kecil yang menunjukkan bentuk proses perubahan kuncup menuju mekar.
BalasHapusDan yang paling penting (yang sesuai dengan judul post ini) adalah...:
Tuhan punya 3 jawaban atas semua doa kita.
1. Ya
2. Ya, tapi tidak sekarang
3. Aku punya rencana lain untukmu
Tidak ada kata "Tidak". Teruslah berjalan... dijalan yang kau percayai...
"Good luck my way... shinjiru michi de..." - Good Luck My Way, L'Arc~en~Ciel -
Iya, saya pun juga mempercayai seperti itu :)
HapusYa, pasti DIA akan menjawab doa setiap hambanya dengan waktu dan moment yang "pas" :)