Bulan suci ramdhan sudah
tiba, kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Tujuan
puasa selain melatih keimanan dan ketakwaan kita terhadap Sang Pencipta, juga
melatih kesabaran serta rasa peduli antar-sesama manusia. Jika tujuan puasa
hanya menahan haus dan lapar saja itu ibaratnya sebagai pemanasan, belum masuk
ke kualitas ibadah puasa yang sesungguhnya. Ketika memasuki bulan suci ramadhan
selain identik dengan puasa pasti selalu berhubungan dengan “bukber” alias buka
bersama, entah itu sama dengan teman sekolah, kuliah , kantor atau keluarga
besar lainnya.
Tapi pernah kah kalian menyadari fenomena buka bersama semakin
merajalela namun mengesampingkan tentang “ibadah” kita terhadap Sang Pencipta? Maksud
“mengesampingkan” di sini, misalnya saat kita sedang berbuka puasa dengan
teman-teman kita tanpa tersadar waktu semakin berputar dan karena keasyikan
kita untuk bercerita dengan yang lainnya sampe melupakan ibadah wajib kita
yaitu sholat Maghrib. Hmm pernah juga merasakan seperti saya rasakan? Saya pernah
waktu itu meninggalkan sholat maghrib, karena keasyikan ngobrol dan bercerita
tanpa disadari waktunya sudah habis dan alhasil penyesalan yang saya
rasakan..maafkan hambaMU Ya Rabb :).
Apalagi jika kalian aktif dalam acara buka bersama dan bertempat di mall, dan
jauh dari jangkauan masjid jangan sampe kita meninggalkan kewajiban kita
sebagai orang Islam yaitu sholat. Sebaiknya kita break dahulu sejenak, sholat secara bergantian, saran saya mending buka bersama di lesehan atau saung
gitu setidaknya setelah makan tempatya bisa kita bersihkan dahulu, dan bisa
sholat berjamaah juga di situ. Kalau di mall saya yakin jarang ada yang “peka”
bukan karena kesengajaan untuk meninggalkan ibadah tadi melainkan keasyikan
bersilahturahmi hingga tidak melihat jam terus berputar dan waktunya sudah
lewat.
Fenomena buka bersama
edisi bulan ramadhan ini fenomena yang terjadi setiap setahun sekali dan moment
yang “pas” untuk menjalin tali silahturahmi yang sempat terputus karena
kesibukan masing-masing, namun kita juga harus bisa menyikapi fenomena buka
bersama ini dengan sudut pandang secara bijaksana, jangan berlebihan dan jangan
mengesampingkan “kewajiban” kita. Dan yang selalu diingat ketika kita ingin
datang ke suatu acara buka bersama bukan sebagai ajang pamer di social media
misalnya lagi buka bersama nih di restoran A , B dan C, karena buka bersama
bersama dengan teman atau yang lainnya bukan itu tujuan awalnya sehingga tidak berlebihan juga. Sebaiknya bisa kalian sumbangkan hamburan dana yang tak berguna itu untuk buka
bersama dengan anak panti asuhan, harga mahalnya makanan di restoran tersebut
lebih bermanfaat jika bisa dinikmati dengan kebersamaan dengan orang-orang yang
tidak seberuntung daripada kita, lihatlah senyuman merekah di wajah “mereka”
itu lebih memberikan kepuasan batin loh dan menunjukkan kita peduli dengan
sesama juga jika ada rezeki yang berlebih tidak ada salahnya juga mencoba cara ini.
Dan saya yakin sekali acara buka bersama di bulan ramadhan ini padat sekali, soalnya ajang buka bersama ini dimanfaatkan untuk menjalin tali silahturahmi kembali dan sebagai ajang reunian juga dari teman dari bangku sekolah dasar hingga teman kantor dan sebagainya. Kalau menurut saya, buka bersama itu ada dampak postifnya namun ada juga dampak negatifnya, untuk dampak negatifnya sudah saya jelaskan diatas misalnya meninggalkan sholat maghrib, dampak positifnya menjalin tali silahturhami kembali dengan teman lama. Namun jangan melupakan juga buka bersama dengan keluarga ya :). Karena kebersamaan bersama keluarga harus di jaga dan kebersamaan bersama teman juga harus dijalin jadi harus seimbang lah. Dan sikapilah fenomena buka bersama ini dengan tidak berlebihan dan "diusahakan" bermanfaat juga untuk diri sendiri dan orang lain.
Kalau kamu, bagaimana menyikapi fenomena buka bersama di bulan ramadhan ini?? yuuk sharing di sini :)
Kalau kamu, bagaimana menyikapi fenomena buka bersama di bulan ramadhan ini?? yuuk sharing di sini :)
Kalo aku biasany ngehadirin acara bubar-nya pas lagii gk puasa aja ka :D
BalasHapusatau buka puasa-ny dmesjid yg dket tmpat makannya, jd kumpul sama temenny seudah slat maghrib ajaa..
Wah kalau lagi gak puasa kurang greget kalau aku mah :D, iya betul tuh idenya, jangan sampe meninggalkan "kewajiban" kita aja hehehe.
HapusDirumah saya buat aturan untuk anak-anak (2 anak sy sudah remaja), tidak boleh bukber di mall atau restoran. Boleh bukber hanya pada kegiatan sekolah atau ada saudara mengundang. Itulah yang dikuatirkan, sholat maghrib jadi terlewat. Karena saya membuat aturan itu, maka otomatis sayapun tak pernah melakukannya.
BalasHapusYa mbak Niken, saya pun juga membatasi bukber kalau di mall atau restoran gitu, lebih baik bukbernya dirumah siapa gitu setidaknya masih bisa sholat juga. Waaaah contoh Ibu yang baik ya, peraturan yang efisien dalam segala aspek tuh mbak ^^
HapusSampe bingung mbak, mau hadirin acara bukber yang mana.hehehe
BalasHapusBetul itu mas, itulah fenomena yang terjadi sebulan dan setahun sekali :D
HapusAku juga lagi merencanakannya mbk, sama teman teman yang sekarang udah melanglang buana entah dimana. Sebelum mengakhiri bulan Ramadhan ini rencananya kami akan berkumpul, berbuka puasa bersama dan bernostalgia,,,, semoga semuanya dapat terlaksana dengan lancar
BalasHapusAmin......
Iya mas Irfan, semoga lancar ya acara nostlagia sekalian menjalin tali silahturahmi kembali :D
Hapussemangat kak puasanya :D
BalasHapusIya, semangat juga untukmu puasanya :D
Hapus