Belum bosan kan, berkunjung ke blogku? hehehe. Terima kasih, saya ucapkan untuk kalian yang sudah setia mengintip, berkunjung atau berkomentar di sini. Pada postingan malam ini, saya akan berbagi cerita mengenai fenomena yang sedang terjadi pada lingkungan sekitar saya. Ya, fenomena menikah muda hihihi. Jika membahas mengenai pernikahan, maka ini hal yang paling sensitif, karena ada orang yang sangat menyenangi topik ini dan ada juga orang yang masih enggan berbicara mengenai pernikahan.
Ketika, umur seseorang semakin bertambah secara dunia maka kita dituntut perubahan. Perubahan di sini bisa dimulai dari hal kecil dahulu misalnya, mengontrol emosi. Mengontrol emosi itu tidak-lah mudah dilakukan, apalagi jika kita sedang dihadapkan dengan sebuah permasalahan. Lalu, apa hubungannya mengontrol emosi dengan menikah? Kalau menurut pandangan pribadi saya, mengendalikanl emosi itu salah satu point yang harus kita miliki sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Kita ambil contoh sederhana, pernah kalian bayangkan jika kalian belum siap secara jasmani dan rohani menikah? Pasti kalian akan menemukan sesuatu "di dalam bahtera rumah tangga" sebuah permasalahan, Nah ! Jika, permasalahan itu muncul lalu kalian tidak bisa mengontrol emosi maka dapat dipastikan pernikahan kalian tidak akan bertahan lama. Hal tersebut dikarenakan karena kalian tidak bisa menempatkan dan mengontrol emosi. Saat kalian sudah memutuskan untuk menikah maka kalian harus mampu dan bisa mengendalikan emosi tersebut. Kira-kira begitulah pengantar saya antara mengendalikan emosi dan menikah.
Karena, pada kesempatan ini pula saya membahas fenomena menikah muda, maka saya akan menghubungkan mengendalikan emosi dengan menikah muda. Tak bisa dipungkiri lagi ya, jika masa muda itu masa yang dimana masih sulit untuk dapat "mengendalikan emosi" sendiri. Jiwa yang masih labil dan sangat mudah untuk tergoyahkan ketika ada satu permasalahan, pasti selalu ingin membelanya atau mencari jalan keluarnya. Ya, jika kalian ingin melangkah ke sebuah jenjang pernikahan maka kalian harus mempersiapkan diri dalam arti "siap secara jasmani dan rohani". Menikah muda itu tidak dilarang, tapi sangat rentan terjadi perceraian di kemudian hari jika kalian dalam memutuskan menikah karena trend atau karena teman sudah menikah jadi keinginan untuk buru-buru menikah juga. Banyak persiapkan sebelum memutuskan menikah di usia muda, salah satunya kesiapan dan perubahan yang terjadi. Kenapa saya mengambil contoh kesiapan dan perubahan yang terjadi? Begini perincian saya : Kesiapan dalam arti siap jasmani dan rohani, siap secara fisik dan batin. Kesiapan juga tidak selalu identik dengan fisik dalam arti sehat, tapi juga kesiapan secara finansial. Apalagi, untuk kaum lelaki kesiapan penghasilan atau finansial kadang menjadi faktor yang harus diperhitungkan sebelum memutuskan menikah. Ya, karena kamu (kaum lelaki) adalah kepala keluarga dan tugasnya adalah bertanggung jawab secara keseluruhan untuk menafkahi isteri dan anakmu kelak. Dan untuk seorang perempuan, selain menyiapkan secara jasmani dan rohani, kalian juga harus siap melayani kebutuhan suami dari hal mendasar sampai hal yang sangat penting.
gambar diambil dari vemale.com |
Selanjutnya, saya akan membahas : Kalian (pasangan menikah muda) harus siap jika terjadi perubahan yang terjadi dalam diri Anda. Misalnya, kalian khusunya kaum perempuan sudah tidak bisa dengan bebasnya bermain / berkumpul bersama teman-teman Anda sebelum mendapatkan izin suami, dan intensitas "kebebasan" berkurang. Kebebasan di sini, bisa dalam arti sudah tidak bebas lagi untuk melalukan traveling, kuliner atau hangout sama teman-teman. Dan kalian juga nanti akan mengalami perubahan dimana harus bisa bersikap dewasa dan bijaksana dalam menghadapi permasalahan ketika rumah tangga kalian sedang bermasalah dan mencoba untuk memecahkan permasalahannya dengan berkomunikasi dengan pasangannya serta tidak membawa orang tua (masing-masing) ke dalam rumah tangga kalian. Ya, karena ketika kalian sudah memutuskan untuk menikah maka tanggung jawab seorang istri berada di suami dan sebaliknya isteri dilindungi oleh suami (tsaaaaah sok tua) hahaha. Selain iu, kalian harus bisa mandiri dan memulai hidup baru bersama pasangan hidup yang sudah kalian pilih untuk seumur hidup.
Jadi, fenomena menikah muda tidak dilarang, malah dianjurkan oleh agama jika kalian (kedua pasangan) sudah "siap" dan untuk menghindarkan hal-hal negatif lainnya. Dan jika sudah menemukan "jodoh" atau pasangan hidup dan sudah yakin bahwa dia (pasangan) adalah calon Imam atau calon Ibu dari anak-anakmu kelak maka diniatkan saja, pasti akan diberikan kemudahan olehNYA :)
Terus bagaimana dengan yang belum bisa menikah di usia muda? Jangan khawatir, teruslah berdoa kepadaNYA semoga diberikan lelaki atau perempuan yang sebaik-baiknya yang sudah dipilihkan olehNYA dan semoga berjodoh sehingga kelak bisa menyusul teman-teman Anda yang sudah menikah. Jujur saja, saya sangat kagum dengan mereka yang sudah berani memilih dan mengambil keputusan untuk menikah muda. Jadi, untuk yang masih muda dan belum didekatkan jodohnya, manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya dari berkumpul bersama keluarga, ngebolang bersama teman-teman dan menikmati hidup tanpa "ikatan" (pernikahan) dulu .Karena kebebasan selagi muda itu mahal harganya dan kamu tidak akan menemukan kebebasan jika sudah terikat nantinya :p
Selamat menempuh hidup baru buat semua teman-temanku yang sudah memutuskan untuk menikah di usia muda :), semoga kami segera menyusulmu :p
Kalau kalian, gimana melihat fenomena menikah muda? Yuk bercerita dengan berkomentar :D
ciyeee ganti baju nih yeee
BalasHapusmenikah itu bukan sesuatu yang mudah. tanggung jawab yang utama. entah itu nikah muda ataupun tua, bila tidak siap, ya segalanya akan jauh lebih sulit untuk dijalani. so prepare the mindset first :)
Betul sekali mbak Vera, tanggung jawab secara pribadi dan keluarganya kelak :)
Hapussekarang kriteria 'muda' emang usia berapa ya mak ?
BalasHapusTeman-teman saya sih yang menikah muda usianya sekitar 21-22 an Mak Ida.
Hapusmenurut saya mah, jangan deh nikah muda(asumsi muda, 19 tahun kebawah), mendingan nikmati sepuasnya, tentu di isi dengan segala hal yang positif baik diisi secara mental, spiritual, dan materi...carilah pengalaman seluas-luasnya kala muda, sebab kalau udah nikah tentu langkah kita dibatasi oleh keluarga. umur 24 an keatas ke'nya pas untuk perempuan mah, untuk lelaki 27 keatas lah gituh....
BalasHapus#liat deh kotak follow, saya udah narsis disituh tuh...
Iya, kalau usia sebelum 19 mah masih remaja itu, jiwanya masih labil hehehe. Ya, karena masa muda hanya terjadi sekali saja dan menfaatkan yang terjadi dengan hal yang bermanfaat :)
HapusIni sering ditulis dan dibahas di berbagai media. Isu Menikah MUDA pada khususnya, dan MENIKAH pada umumnya adalah persoalan yang gampang gampang susah. Walaupun urusan JODOH, MAUT dan REZEKI itu milik ALLAH SWT, kita manusai para hambaNYA harus bersuaha semaksimal mungkin termasuk urusan mencari tambatan hati atau pasangan hidup.
BalasHapusMenikah MUDA tidak ada larangan ASAL sesuai dengan ketentuan Undang Undang Pernikahan yang berlaku, dan tidak menikah dibawah UMUR. Itu saja yang harus digarisbawahi. MENKAH MUDA (dan sesuai dengan Undang Undang) juga ada baiknya. Kelak anak dan orangtuanya keliatan muda dan tidak beda jauh. Kan keren juga ANAK dan ORANGTUA nya bak Kakak dan Adik karena sama sama muda
Ah ! Saya setuju sekali dengan pernyataannya > kita manusia para hambaNYA harus berusaha semaksimal mungkin termasuk urusan mencari tambatan hati atau pasangan hidup.
HapusIya, jika menikah di usia muda maka rentang usia antara orang tua dan anak bisa seperti teman dan adik ya ^^
Setuju lah dengan uraiannya. Kalau sudah siap ngapain ditunda.. kalau belum ada calon, sabar dan tawakal saja.
BalasHapusSipp mbak Ety ^^
HapusMenikah itu bukan hanya tentang menyatukan dua wujud manusia, pada awalnya mungkin begitu. Namun untuk seterusnya banyak hal yang harus kita perjuangkan untuk bisa disatukan atau paling tidak bergandengan :D
BalasHapusAh ! Betul sekali itu, karena menikah itu untuk seumur hidup :D
Hapuskalo saya nikah sedang,usia 22.. lulus kuliah,ada yang melamar,baik hati,ganteng,tidak sombong,mapan harta dan hati,niat tulus ikhlas,,langsung aja oke..hahaha..
BalasHapusyang terpenting kesiapan lahir bathin,karena pernikahan itu tidak semudah teori keindahan yang diagung2kan pun tidak semuram praktek kesuraman yang digembar gemborkan.. :)
Widih mantep sekali mbak Yuli ini ^^
Hapustsaaaah, dapat wejangan dari mbaknya :)
menurutku nikah itu idealnya usia 20an. meskipun untuk sekarang mungkin akan dibilang muda.
BalasHapustapi nikah muda itu, asal siap dan mantab, malah enak lho...
Hehehe, usia 20an ya mbak. Asalkan sudah ada kesiapan mental juga ya mbak :)
HapusMemantabkan dan memantaskan diri, bukan berarti lebih cepat lebih baik. kalo kata orang jawa "ojo grusa grusu". Tapi aku juga pengennya sebelum 25 uda gak single lagi :p
BalasHapusNah ! Tidak usah buru-buru ya mbak namun tetap terencana ya mbak hehe.
HapusAsik, tak doakan semoga terwujud mbak :)
Jangan sampai, keputusan menikah muda itu karena emosi yang menggebu-gebu sesaat lalu tak berapa lama luntur, lalu menyesal. Jangan sampai :)
BalasHapusNah ! Setuju, jangan sampe ada penyesalan di akhir harus di"mateng"kan dahulu hehe
Hapusnikah muda memang telah menjadi topik hangat kali ini, di tempat saya juga banyak yang nikah muda. Tapi sebagai anak muda saya tidak boleh tergoda dengan hal semacam itu. :)
BalasHapusIya, topik hangat dan sangat sering di perbincangkan ya. Semoga tidak tergoda ya untuk menikah muda :p
Hapusmudah-mudahan saja mba :D wkwkkwkwkwk
HapusAku dulu nikah usia 23 tahun.. seruuu... kadang aku nyesel kenapa waktu suamiku ngajak nikah sebelumnya aku ragu dan takut2.. suamiku pertama kali ngajak nikah waktu aku usia 21 tahun.. nikah muda asyik.. krn kita kayak pacaran gitu.. tapi kalo pacarannya kehebohan hingga melakukan sesuatu ya nggak masalah kan udah resmi nikah jadi dah halal.
BalasHapusWdiih..muda juga ya mbak Anita memutuskan menikah.
HapusWah...seru ya mbak, sah dan halal ! :)
Setahuku prinsipnya untuk perempuan matang reproduksi & yg laki2 sudah bisa menafkahi, dilengkapi dg saling mencintai tentu saja. Soal kesiapan mental susah juga ya, krn ukurannya bukan kualitatif. Banyak rumah tangga buyar meski ketika menikah umurnya matang, sebaliknya bbrp emak KEB menikah di usia 20-21 tapi kemudian sangat berprestasi & bangga dg nikah muda, misal mak Mira Julia, mak Sry Anggana, dan banyak lagi. Aku sendiri nikah umur 25th. :D
BalasHapusSetuju ! Iya, saya lihat member" di KEB Mak" keren" semua ! Banyak belajar dari grup KEB hehehe.
HapusTidak apa-apa menikah muda, asalkan cukup umur. jangan sampai menikah muda, tetapi harus bertempur dulu melawan Kak Seto, gara-gara terlalu muda yang dinikahi.
BalasHapusJiah..menikah muda harus dari hati dan keinginan pribadi sendiri ya tanpa paksaan hihi.
HapusMenikah muda harus mapan, mapan dalam hal ekonomi dan hal psikis :D, karena saya bukan termasuk anak yang suka menengadahkan tangan ke orang tua, jadi sisi ekonomi kudu dimantapkan-bukan berarti harus kayaraya-, minimal calon suami sudah berpenghasilan dan bersemangat untuk mencari penghasilan bagi keluarganya nanti :)
BalasHapuswahahaha,,wanita banget ini mencari pria yang "mapan" dalam segala hal :p
Hapuskok spasinya jauh amat tis?
BalasHapuslelaki sejati adalah lelaki yang berani nikah muda tapi buakan karna MBA. nikah tuh enak lho, awalnya emang sulit tapi banyak enaknya dari pada enggaknya :)
Iya, sengaja Om Yan biar para pembacanya gak sakit liat tulisan yg jaraknya berdekatan :p
HapusSaya setuju dengan lelaki sejati, lelaki yang berani menikah muda bukan karena MBA.
Aku pangling liat blognya, ganti cover ya... :)
BalasHapusIya mbak :)
Hapusnyesel,kenapa g nikah dari dulu T_T
BalasHapusWah mbaknya hehehe
HapusJaman dulu banyak orang kampung menikah muda. Tak sedikit juga yang bercerai.
BalasHapusMenikah pada usia yang terlalu tua agak kurang bagus katanya. Jangan sampai anak-anak menginjak remaja ortunya sudah tua.
Terima kasih artikelnya yang bermanfaatr
Dengan bangga saya mengundang sahabat untuk mengikuti kontes unggulan di BlogCamp. Salah satu hadiahnya adalah voucher menerbitkan buku. Silahkan cek http://abdulcholik.com/2013/11/01/kontes-unggulanproyek-monumental-tahun-2014/
Salam hangat dari Surabaya
Mungkin lebih tepatnya, menikah di usia yang "mateng" ya Dhe, gak terlalu muda dan gak terlalu tua juga hehehe.
HapusTerima kasih atas kunjungan dan undangannya Dhe ^^
21-22 udah nikah itu muda banget ya
BalasHapusIya, mbak, kalau menurut saya usia segitu masih muda sekali hehehe.
HapusMenikah muda oke-oke aja, selama emosi sama finansialnya udah mateng.
BalasHapusTapi saya mah masih terlalu muda untuk nikah. :D
Nah ! Finansial dicukupkan dulu setelah itu baru deh umurnya di pas-in hihihi.
HapusHhhmmm... kalo aku berkaca dari emak bapakku yang menikah di usia matang; 27-28. Umur segitu udah bisa 'tanggung jawab'. Nikmati sajalah hidup.
BalasHapusTapi bukan berarti gak setuju ama yang nikah muda, asal udah siap lahir batin, gak nyusahin orang tua, dan gak cuma makan cinta... #eaaa :))
Nah ! Jangan hanya bermodalkan cinta saja ya *eh
HapusSetuju ! Kalau menikah di usia 27-28 soalnya baik untuk wanita atau lelaki sudah cukup mapan, siap mental lahir batin...semoga :)
Sepertinya udah gak bisa punya pengalaman nikah muda nih.hehehe
BalasHapusBerarti sudah menikah dong ya mbak hehehe.
Hapusbanyak faktor yang menyebabkan seorang itu memutuskan untuk menikah muda dan mengenai kedewasaan seseorang tidak bisa dirumuskan secara statistik, sbagaimana masa haid seorang wanita, tidak ada patokan usianya *alaagh
BalasHapusdan saya kurang setuju kalo nikah muda dikaitkan dengan perceraian, karena tidak semua begitu.
Temen saya menikah pada usia 19 tahun, dan hingga sekarang masih baik2 saja
Sahabat saya juga nikah diusia 22 tahun, dan hingga sekarang juga baik2 saja
Padahal mereka semua laki-laki, sebagai kepala rumah tangga ^^