Yaaaaaaaaaa ! Hari ini saya akan membahas mengenai hujan hehe. Loh, kok hujan yang dibicarakan di postingan ini? Akhirnyaaaa...saya update blog lagi dengan ide sendiri, soalnya dari bulan Desember sampai Januari lalu, saya mengikuti tantangan ngeblognya Bang Kevin dengan tema yang sudah ditentukan. Meski ada beberapa postingan yang saya tulis berdasarkan ide (saya sendiri). Nah ! Mumpung ide saya lagi bercabang alias banyak nih, jadi saya langsung saja menuangkan di blog ini. Silahkan bagi yang mau berinteraksi bisa berkomentar di bawah postingan ini. Mari kita sharing bersama-sama :)
Hujan, namamu selalu kudengar saat ini. Ya, karena berhubung musim hujan jadi sudah tak asing lagi namamu menjadi bahan perbincangan. Hujan adalah anugerah dariNYA. Ketika musim panas, banyak manusia yang berdoa agar hujan turun, namun saat musim hujan eh malah kebalikan minta doa agar bisa melihat "cahaya" matahari. Ya, begitulah manusia hehehe. Dari anak-anak, remaja , dewasa hingga tua pasti membicarakannya bahkan hingga menjadikan sebuah "alasan" ketika datang telat. Topik mengenai namanya pun sampai menyentuh ke orang nomer satu DKI, hingga berbagai cara dicoba untuk menghentikannya meski tidak sepenuhnya. Ya, hujan ! Hujan diturunkan olehNYA agar manusia yang tidak bersyukur mengucapkan syukur karena setelah panas yang tiada kira eh akhirnya air hujan mampu mengurangi dahsyatnya cuaca tersebut. Itu adalah contoh sederhananya. Bukan kah hujan yang terus menetes adalah "musimnya"? Lalu kenapa disalahkan kedatangannya? Bukan kah semuanya sudah diciptakan olehNYA, ada musim panas lalu musim hujan? Ya, musim hujan adalah musim yang hanya terjadi setahun sekali, namun untuk intensitasnya bisa berbulan-bulan. Musim hujan pun, tak hanya membawa dampak "negatif" saja tapi positif juga. Mungkin bagi sebagian besar manusia, musim hujan identik dengan banjir tapi dibalik banjir terselip "berkah" untuk "mereka".
Hujan yang menjadi perbincangan sering kita lihat dan dengar ketika kita sedang di angkot, kereta atau TransJakarta. Dimulai dari percakapan antara dua manusia, lalu memilih satu topik lalu terciptalah seperti ini : Semalam gimana, rumah lw hujan gak? Iya..iya di rumah gw hujan dari jam 8 malam hingga pagi hari. Terus gimana kebanjiran gak? Gak sih, tapi jalanan pada becek aja. Terus ketika sudah sampai di kampus atau kantor, terciptalah percakapan ini karena ada pertanyaan yang harus di jawab > Hei, kenapa kamu telat? Ya, tadi hujan deras terus banjir jadinya macet deh. Itu alasan klasik banget ya hehe. Namun tidak sedikit juga yang mengalami kenangan saat hujan *eh .
Jadi, begitulah ketika hujan menjadi perbincangan hehe.
Tetap jaga kesehatan ya dan hati-hati dalam melangkah *jalanan licin*
Hujan yang menjadi perbincangan sering kita lihat dan dengar ketika kita sedang di angkot, kereta atau TransJakarta. Dimulai dari percakapan antara dua manusia, lalu memilih satu topik lalu terciptalah seperti ini : Semalam gimana, rumah lw hujan gak? Iya..iya di rumah gw hujan dari jam 8 malam hingga pagi hari. Terus gimana kebanjiran gak? Gak sih, tapi jalanan pada becek aja. Terus ketika sudah sampai di kampus atau kantor, terciptalah percakapan ini karena ada pertanyaan yang harus di jawab > Hei, kenapa kamu telat? Ya, tadi hujan deras terus banjir jadinya macet deh. Itu alasan klasik banget ya hehe. Namun tidak sedikit juga yang mengalami kenangan saat hujan *eh .
Jadi, begitulah ketika hujan menjadi perbincangan hehe.
Tetap jaga kesehatan ya dan hati-hati dalam melangkah *jalanan licin*
sayangnya dengan banyak teguran dri Allah berupa banjir tak sedikit yang enggan bersyukur, yang ada hanya menyalahkan dan mengeluh .... pagi mb titis ,,,... :)
BalasHapusselamat sore mas :)
HapusKarena hujan dan berakibat banjir aku nggak bisa ngampus mbak *modus curhat
BalasHapuskan jadinya libur mbak :)
HapusSelamat pagi jelang siang Mbak Titis wah hujan yah di daerah Mbak ini?
BalasHapusSepertinya sama Lho Mbak di daerah saya belum hujan sih namun cuaca
Masih mendung dan memasuki bulan 2 di tahun 2014 cuaca masih extreeme
iya mas, namun sekarang alhamdulilah sudah cerah kembali :)
Hapushujan,selalu ada kenagan yang tersembunyi^^
BalasHapustapi di Siak sebulanan lebih belum hujan mbk ^^
caelah kenangan ya mbak :), mampir ke Jakarta sini mbak hehhee
HapusBW sambil berteduh dirumah, karena hujan
BalasHapussilahkan Pak :)
Hapusblognya lagi kena hujan nih :)))
BalasHapushehehehe :))
Hapuska, ko jd rada 'galau' ya biasa ada tema skg jd 'hambar'.. haduuh gmnah ini >.< *numpang curhat*
BalasHapusjangan galau dong :)
Hapushujan antara anugrah dan musibah. anugrah bgi org yg mau bersyukur, musibah bg org yg kerjaannya ngeluh :))
BalasHapusudah reda kemarin mbak hujan ditempat saya. :D
BalasHapusDi tempatku sekarang, sudah setengah tahun lebih gak turun hujan. Tapi sekali hujan turun langsung banjir besar. Tapi seneng juga, kuliahnya libur. hehe
BalasHapuswah, mahasiswa ya kerjaannya suka kuliah libur :)
Hapushujan selalu jadi perbincangan saat hujan berakhir dengan musibah, namun hujan terlupakan saat hadir menjadi rahmat bagi alam.....padahal musibah itu bukan dari hujan, melainkan dari sifat manusia sendiri yang tidak pernah menghargai dan mencintai alam......keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
BalasHapussalam kembali Pak Hariyanto dari Jakarta :)
Hapusbaru online lagi. keren!! desain blognya udah ganti neehh~ lebih elegan tis dbandingkan dgn yg dulu.. keep moving yaa, hati2 jalan licin :D
BalasHapusceritanya mau ganti suasana aja, okeeeee :D
Hapusmungkin karena air hujannya kebanyakan ya jadinya banjir, hehe..
BalasHapustapi nggak sepenuhnya salah hujan sih, ada kalanya balik lagi dengan manusianya sendiri, tempat untuk resapan air jadi perumahan, tempat yang harusnya fungsinya sebagai sungai jadinya tempat sampah :D
salam kenal ya :)
Nah ! Benar tuh. Salam kenal kembali ya :)
Hapushujan dimanapun sama titis, rintiknya bertubi-tubi menghantamku seperti kenangan. *halah* *modus*
BalasHapusTsaaaah :D
HapusSeperti kata kamu dalam komentar "Hujan adalah kenangan" wkwk #BW :D
BalasHapusmungkin hujan dianggap hal yg tabuh dan layak untuk diperbincangkan. Yang pasti selama hujan masih terus menetes, ku menerima semua ini, tanpa rasa benci dan dendam di hati. Karena HUJAN ini membuatku bertahan. Meski dalam tangis, ditengah rintikan hujan ini... | maaf sedikit lebay |
BalasHapusTsaaah...semoga hujan membawa kenangan yang terjalin melalui persahabatan ya *entah sama teman ataupun sama orang lain*
HapusHujan selalu jadi kambing hitam..hehehe, begitulah Mba Titis..
BalasHapushehehehehe :D
Hapus