Satinah! Siapa yang tidak mengenali wanita yang berusia 41 tahun. Namanya melejit di dunia online ketika artis / musisi Indonesia, Melanie Subono memposting satu tulisan di forum blog. Melalui tulisan tersebut, mbak Melanie Subono meminta masyarakat Indonesia untuk membantu Satinah. Kenapa Melanie Subono mengajak masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan uangnya untuk Satinah? Iya, jika kamu hobi atau sering bermondar-mandir di dunia maya / online pasti sudah tak asing lagi dengan berita Satinah. Jika kamu masih penasaran dengan judul saya "Satinah, Menghitung Hari"! Saya akan menjelaskan sedikit, namun jika Anda masih penasaran silahkan bermain ke blognya Melanie Subono ataupun ke mbah google. Berikut kasus yang sedang dialami oleh Satinah.
Satinah adalah wanita Indonesia yang bekerja di luar negeri, dia salah satu pekerja wanita yang "menyumbangkan" tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya. Jika ditanya, apa sih kesalahan yang dilakukan oleh Satinah ini? Sudah tak asing lagi di dunia maya masalah berita ini, Satinah mengakui kalau dirinya telah membunuh majikannya dan sebelum meninggal majikannya sempat koma. Sudah pada mengetahui dong, ketika orang yang "membunuh" apa hukumannya? Ya, penjara sudah pasti. Apakah Satinah membunuh majikannya tanpa alasan? Hmm...Satinah membunuh majikannya karena dia sebelumnya dianiaya dan dijambak rambutnya hingga kepalanya dibenturkan ke tembok. Pas kejadian tersebut terjadi di dapur, tanpa disadari saat di dapur Satinah memukulkan adonan roti ke majikannya hingga korban tak sadarkan diri. Namun yang saya pertanyakan, segitu kejamkah hidup para TKW, untuk meneyelamatkan diri saja harus membunuh majikan terlebih dahulu? Entah kenapa, setiap peristiwa yang menyangkut para TKW ini selalu berhubungan dengan pembunuhan atau apalah namanya dan perbuatan yang tercela.
Jika kita melihat permasalahan seperti ini, lalu siapa yang disalahkan? Pada awalnya, Satinah berniat ke luar negeri untuk bekerja. Sudah kita ketahui, keadaan di dalam negeri untuk hal perekonomian saja masih gonjang-ganjing dan semakin banyaknya pengangguran merajalela di Indonesia. Mereka, para TKW yang bekerja di luar negeri bukan tanpa alasan, mereka hanya ingin membantu ekonomi keluarga. Bukan pula karena para TKW tersebut tidak mencintai negerinya sendiri, mungkin lebih kearah tidak adanya lapangan pekerjaan yang sesuai. Padahal, tugas pemerintah pusat adalah membangun dan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi rakyatnya agar bisa menikmati kehidupan yang sejahtera. Dan Satinah akan bebas dari hukuman pancung jika pemerintah RI bisa membayar sebesar 21`M. Jika melihat angka 21 M, maka kita akan terkejut, namun disisi pihak Satinah tinggal menghitung hari kurang lebih 8 hari lagi dari masa pancung.
Ingin membantu Satinah? Yuk, bisa sumbangkan uang kalian dengan mengunjungi twitternya @melaniesubono. #SaveSatinah!
Satinah adalah wanita Indonesia yang bekerja di luar negeri, dia salah satu pekerja wanita yang "menyumbangkan" tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya. Jika ditanya, apa sih kesalahan yang dilakukan oleh Satinah ini? Sudah tak asing lagi di dunia maya masalah berita ini, Satinah mengakui kalau dirinya telah membunuh majikannya dan sebelum meninggal majikannya sempat koma. Sudah pada mengetahui dong, ketika orang yang "membunuh" apa hukumannya? Ya, penjara sudah pasti. Apakah Satinah membunuh majikannya tanpa alasan? Hmm...Satinah membunuh majikannya karena dia sebelumnya dianiaya dan dijambak rambutnya hingga kepalanya dibenturkan ke tembok. Pas kejadian tersebut terjadi di dapur, tanpa disadari saat di dapur Satinah memukulkan adonan roti ke majikannya hingga korban tak sadarkan diri. Namun yang saya pertanyakan, segitu kejamkah hidup para TKW, untuk meneyelamatkan diri saja harus membunuh majikan terlebih dahulu? Entah kenapa, setiap peristiwa yang menyangkut para TKW ini selalu berhubungan dengan pembunuhan atau apalah namanya dan perbuatan yang tercela.
sumber gambar : http://www.dakwatuna.com/ |
Jika kita melihat permasalahan seperti ini, lalu siapa yang disalahkan? Pada awalnya, Satinah berniat ke luar negeri untuk bekerja. Sudah kita ketahui, keadaan di dalam negeri untuk hal perekonomian saja masih gonjang-ganjing dan semakin banyaknya pengangguran merajalela di Indonesia. Mereka, para TKW yang bekerja di luar negeri bukan tanpa alasan, mereka hanya ingin membantu ekonomi keluarga. Bukan pula karena para TKW tersebut tidak mencintai negerinya sendiri, mungkin lebih kearah tidak adanya lapangan pekerjaan yang sesuai. Padahal, tugas pemerintah pusat adalah membangun dan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi rakyatnya agar bisa menikmati kehidupan yang sejahtera. Dan Satinah akan bebas dari hukuman pancung jika pemerintah RI bisa membayar sebesar 21`M. Jika melihat angka 21 M, maka kita akan terkejut, namun disisi pihak Satinah tinggal menghitung hari kurang lebih 8 hari lagi dari masa pancung.
Ingin membantu Satinah? Yuk, bisa sumbangkan uang kalian dengan mengunjungi twitternya @melaniesubono. #SaveSatinah!
Saat ini masih diupayakan untuk mengumpulkan uang dari berbagai elemen di Indonesia. Walau nantinya tidak seberapa namun dukungan moril yang diberikan ini memang sungguh luar biasa. Pemerintah sendiri enggan untuk memikul tanggung jawab mengganti uang diyah ini untuk menyelamatkan Satinah. Walaupun demikian, Pemerintah juga harus bertanggung jawab atas keselamatan warganya. Andai pemerintah kita bisa menjamin tersedianya lapangan pekerjaan untuk warganya, niscaya orang Indonesia tidak perlu mengemis pekerjaan di luar negeri sebagai TKI
BalasHapusSetuju pak!
Hapuspadahal TKW dikenal sebagai pahlawan devisa negara, tapi kenapa nasibnya sungguh memilukan ya mbak, saya jadi ikut prihatin.
BalasHapusIyaa, prihatin :(
Hapuslagi rame emang nih berita ini ya ka..
BalasHapusgak terlalu ngikutin sih aku, cuma yaa turut prihatin aja.. smoga diberi yg terbaik ^^
Aamiin
HapusBeberapa waktu yang lalu saya baca di Tempo, katanya biaya diyat untuk dapat membebaskan Satinah sekitar Rp24 miliar. Sementara pemerintah—kabarnya—hanya mampu membayar RP12 miliar saja. Sementara dana yang terkumpul dari relawan sudah ada sekitar 6 M. Jadi sebenarnya tinggal 6 M saja.
BalasHapusHiks, miris kalau dengar berita Satinah. Udah ikutan Save,Tis?
BalasHapusIya mbak miris :|
Hapus21M buset dah matre banget....
BalasHapus:(
HapusCoba baca ini mbak, semoga dapat pencerahan bukan hanya dari satu pihak saja
BalasHapusalasan kenapa kita dan pemerintah sebaiknya menolak menyumbang untuk satinah
Matur nuwun :)
Okeeee :)
Hapussemoga ada berita baik bagi semua :)
BalasHapusAamiin :)
HapusSecara hukum islam satinah memang bersalah dan hukumannya dari tindakan kriminalnya ya memang sprti itu harusnya. secara mencuri saja harus di potong tangannya. apalgi..........
BalasHapusIya sih tapi....
HapusIya sih tapi...
Hapuskabar terakhir,,pemerintah membayar uang diyat untuk satinah....keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
BalasHapusIya Pak :)
Hapus