www.titisayuningsih.com Hidup adalah Perjuangan

Cantik ya desain di pintu masuk kantornya Tupperware Indonesia, doc : pribadi

Keluarga adalah nomor satu, dimana selalu dijadikan tempat untuk mencurahkan segalanya dari hal sedih hingga bahagia. Kehangatan keluarga selalu dirindukan oleh setiap anggota keluarganya dimulai dari ngobrol, cerita hingga makan bersama di meja makan. Aktivitas orang tua dan anak pun berbeda dan untuk menyatukan waktunya kadang harus berdiskusi dulu. Aktivitas anak ada yang kuliah dan kerja sedangkan orang tua bekerja dari pagi hingga sore. Waktu yang tersisa hanya malam hari sedangkan jika sudah di rumah setelah lelah beraktivitas langsung istirahat untuk tidur dan melewatkan makan malam. Mungkin peristiwa itu hanya terjadi di Senin sampai Jumat, lalu bagaimana dengan Weekend di Sabtu-Minggu? Solusi untuk yang rindu ngumpul bersama keluarga yaitu dengan menyisipi waktu luang di siang atau malam hari untuk menciptakan suasana kehangatan di meja makan. Ketika membahas mengenai meja makan pasti kita akan tertuju menuju suasana kehangatan saling berbagi cerita. Hayooo...kapan terakhir makan bersama keluarga di meja makan? Sudah beberapa tahun lalu atau puluhan tahun? Ayo, waktunya makan bersama keluarga lagi di meja makan.

Menurut Psikolog Ajeng Raviando, jika tradisi bersantap di rumah menghilang maka orang tua dan pasangan tidak mempunyai kesempatan menanamkan nilai-nilai yang akan diangkat dalam sebuah keluarga. Sebenarnya, sangat mudah mengajak kembali para anggota keluarga untuk makan bersama di meja makan karena meja makan punya cerita, Ibu sebagai orang tua yang bertugas untuk me"manage" keadaan dapur dapat menciptakan beberapa menu masakan kesukaan anggota keluarga. Selain peran Ibu, peran Ayah juga dibutuhkan untuk menciptakan kehangatan di meja makan, biasanya Ayah sebagai pelopor untuk mengajak para anak-anaknya untuk bersantap di rumah. Ketika Ayah dan Ibu sebagai orang tua membiasakan untuk makan di rumah, maka kita sebagai anak pasti akan mengikutinya.

Sesi tanya jawab bersama Psikolog Ajeng dan Ibu Rina selaku Product Manager Marketing

Pernah gak, mengalami dan merasakan kehangatan sebuah keluarga di meja makan? Ketika sih anak perempuannya ingin sayur sop dan anak laki-laki ingin makan ayam goreng, mereka begitu semangat mengambil lauk pauknya hingga terdengar suara gaduh sendok berbunyi karena beradu kita akan mengambil lauk yang sama hehehe. Tradisi bersantap di rumah kini mulai tergeser dengan fenomena makan di luar, namun pernah kah kalian khususnya generasi muda merindukan untuk makan bersama di meja makan? Karena meja makan punya cerita dari hal sederhana mengenai aktivitas sehari-hari hingga saling bertukar pendapat. Kenapa harus membiasakan untuk bersantap di rumah dan pastinya di meja makan? Karena bersantap di rumah mampu menghangatkan keluarga. Dari bersantap di rumah bisa saling mengenali aktivitas sehari-hari.


Masih ingatkah, kadang kita membuka percakapan di sebuah meja makan? Misalnya, Ma aku habis ujian mata kuliah Agama Islam nih, untungnya aku belajar semalam dan akhirnya bisa menjawab kemudian mama pun memberikan komentarnya, nah itu lah gunanya belajar nak, kamu bisa menjawab soalnya. Kemudian Ayah berceletuk kondisi jalanan Jakarta hari ini lancar banget loh ma, terus mama menjawab oh iya, kok tumben? Iya, sekarang banyak yang menggunakan transportasi umum. Nah, pernahkah mendengar percakapan seperti itu? Pastinya pernah dong, dimana lagi kalau bukan di meja makan karena meja makan punya cerita. Kebetulan sekali, Tupperware mengerti kecemasan para orang tua yang sudah lama ingin "reunian" para keluarganya di meja makan, maka Tupperware meluncurkan kampanye yang bertemakan "Meja Makan Punya Cerita".

Salah satu produk terbarunya Tupperware, doc : pribadi

Pak Edwin, doc : pribadi

Kampanye Tupperware Meja Makan Punya Cerita ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk kembali menghidupkan tradisi berkumpul di meja makan dan pastinya bersantap di rumah bersama keluarga, Karena tradisi bersantap di rumah memberikan manfaat yang baik, seperti menjalin kembali perbincangan Ibu dengan anaknya. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Edwin Jonathans sebagai Product Manager Tupperware Indonesia, beliau memaparkan bahwa Tupperware akan selalu mengikuti perkembangan sesuai kebutuhan wanita Indonesia. Jadi, wanita Indonesia akan dimanjakan dengan produk-produk dari Tupperware apalagi yang suka memasak. Selain Bapak Edwin, Ibu Rina selaku Product Manager Marketing juga memaparkan saat meluncurkan produk terbaru Tupperware "Petite Blossom" terinspirasi dari menghidupkan kembali bersantap di rumah dan mendekatkan diri antara anggota keluarga sambil makan di meja makan bersama-sama.

Ibu Rina, doc : pribadi

Petite Blossom ini berwarna hijau, wah sangat adem dilihat dan menawan sekali. Penasaran Petite Blossom itu terdiri apaan aja? Nah, bagi yang pensaran satu set Petite Blossom, bisa disimak disini :

Bagus ya, untuk makan bersama keluarga di meja makan, doc : pribadi

Terdiri dari Dessert Dish, Dessert Bowl, Nesting (Penyimpanan), Soup Server, Saucy Dish, Deep Serving Spoon, Serving Platter dan Serving spoon. Bagi yang menunggu warna selain hijau tunggu edisi limited edition Petite Blossom ya. Saya menunggu warna merah ya Tupperware Indonesia untuk Petite Blossomnya.

Petite Blossom, bagus ya warnanya hijau cantik banget, doc : pribadi Yuk, budayakan bersantap di rumah bersama keluarga di meja makan, karena meja makan punya cerita ~