Era Digital (Sumber : Pixabay) |
Baca juga : Seleksi Grup WhatsApp, Perlu dan Penting Kah?
Kalau menurut saya pribadi, menghapus jejak digital itu penting sekali kenapa? Karena setiap orang pernah merasakan masa-masa alay dan itu pernah dialami oleh setiap orang di masanya, tidak kecuali dengan saya pribadi. Nah, kenapa saya mengambil judul perlukah untuk selektif meninggalkan jejak di era digital? Karena saya menyadari dampaknya di era digital ini. Berikut alasan-alasan yang mendasarinya sebagai berikut :
1. Di Era Digital Ini Jejak Rekam Termasuk Foto Akan Mudah Ditelusuri
Yaps, di era digital ini jejak rekam termasuk foto akan mudah ditelusuri kenapa? Setiap habis kita kulineran atau wisata pasti akan tergoda untuk upload foto ke berbagai social media. Jadi, secara tidak langsung jejak rekam kita akan mudah ditelusuri seperti foto. Nah, waktu dahulu ada perempuan yang belum berhijab namun saat ini sudah berhijab dan alangkah baiknya jika rekam jejak foto dahulu bisa di private atau dihapus. Kita sebagai pengguna social media wajib selektif loh terhadap foto apa yang harus dishare ke publik atau tidak.
Baca juga : Membuang Sisa Makanan? Eits...Tunggu Dulu!
2. Selektif Lah untuk Foto yang Akan Dishare ke Publik
Selanjutnya adalah kamu seharusnya bisa selektif untuk foto yang akan dishare ke publik, seperti foto pernikahan, wisuda atau kelahiran. Bagi para orang tua, sudah saatnya untuk selektif foto bayi yang dishare demi mencegah terjadinya penculikan ataupun hal yang gak diinginkan. Dan mulai beberapa waktu lalu saya mencoba selektif untuk foto yang akan dishare ke publik, dan ada foto yang harus disave di galery hape saja.
3. Jangan Sampai Rekam Jejakmu Menimbulkan Perselisihan di Masa Mendatang
Kehidupan tak selamanya berjalan mulus ya kadang ada ombaknya di setiap waktu. Memang untuk saat ini rekam jejakmu membawa kebahagiaan untuk dirimu dan teman-temanmu, tapi apakah di lain waktu nanti foto-fotomu menimbulkan perselisihan? Jadi, jangan sampai rekam jejakmu membuatmu menyesal di kemudian hari.
Jadi, perlukah untuk selektif meninggalkan jejak di era digital? Kalau menurut saya pribadi sih perlu, gak semuanya foto-foto dishare ke publik atau social media. Dirimu sendiri pasti tahu batasannya, kalau kamu gimana, apakah sudah mulai selektif untuk meninggalkan jejak di dunia digial? Ditunggu sharingnya :)
Mba Titis, tadi aku udha komen apa belum ya? Hihii
BalasHapusMbaa, aku sepakat kalau kita harus semakin berhati2 untuk meninggalkan jejak digital mba
Betul mbak Rach :)
HapusWah makasih kak sharingnya. Dulu aku setting profil instagramku private tp seiring berjalannya waktu dan mulai ngerti kalo bisa dibisnisin dan buat dapet uang jajan tambahan aku jd setting public. Kerasa sih bedanya nggak kaya dulu cuma org org tertentu yg bisa buka profilku hehehe. Cuma ya pelajarannya skrg kudu lbh hati2 memilih foto dan momen yg ingin dishare.
BalasHapustfs kak titis:)
Kalau menurut aku, menghapus jejak itu perlu kalau yang dihapus itu memang sesuatu yang ngga boleh diingat-ingat lagi. Misalnya aja yang berhubungan sama mantan *eaa* biar ngga baper :)
BalasHapusEaaaaa ~
HapusIya bener banget di era digital sekarang ini emang bikin khawatir ya. Bismillah ajaa, hanya mengikuti jaman sekarang dan yang penting ada poto2 yang memang selektif aku pajang, cukup foto sendiri aja tidak melibatkan keluarga kecil ataupun besar.
BalasHapusSetuju teh nchie
HapusAku hati2 banget kalo mau share foto di medsos.. Talut dissalahgunakan..
BalasHapusNah
HapusBener tuh mb masalah foto,saya sekarang selektif sekali dalam mengupload foto ke sosmed, sekali terupload akan meninggalkan jejak selamanya
BalasHapushttp://www.akucantikkk.com/2016/09/beauty-class-wardahxbeautyblogger-bali.html
Iyaa,semoga bisa lebih selektif lagi dalam meninggalkan jejak di era digital.
HapusBener juga ya mba. Tp suka ga nahan pengen upload2 :D tp masih dalam batas kontrol siih
BalasHapusIya, yang penting masih tahu bahasannya mbak hehe
HapusAku pernah ikutan sedih waktu foto teman yang sudah berhijab, diupload oleh temannya sendiri. Dan foto itu adalah foto belasan tahun lalu saat teman saya belum tertutup. Bener, sebelum upload sesuatu, seharusnya kita berpikir dahulu. :(
BalasHapusIya mbak soalnya masa lalu seperti itu harusnya diprivate ya fotonya.
HapusYa benar sekali, ga semua foto harus dishare, selektif yang penting ya mbak
BalasHapusSetuju Teh Tian
Hapussetuju mbak, ga semua hal tentang kita perlu di share di medsos
BalasHapusIyaaaa mbak
Hapuspoin no 3 penting banget tuh jangan sampai menimbulkan perselisihan ... peace
BalasHapuspenting banget. Harus dipertimbangkan apa yang mau dishare di social media
BalasHapusAlhamdulillah kalo ak selektif bgt saking selektifnya langka foto"di socmed kcuali kepentingan kerjasama blog, kaya yg takut"gitu berlebihan di socmed :D
BalasHapuswww.leeviahan.com
Saya jadi ingat pas nulis tentang seseorang di blog saya dulu langsung kontroversial mbak. Soalnya yg saya tulis baca tulisan itu dan teman sekelas pada baca juga. Langsung tak hapus dah. Hihi
BalasHapussaya banyak mbak ngapusin jejak di sosmed. Foto juga gak semua. Pentinglah selektif ya kan, tapi kadang2 batasannya ini suka lepas juga
BalasHapusKalau untuk foto, apalagi setelah berhijab, saya batasi sekali. Cuma untuk di satu kepentingan aja, karena nggak ada foto diri sama sekali pun takut dibilang fake account sama yg mau ngajak kerja sama atau urusan lomba :D Update status pun udah lebih banyak ke urusan branding blog dll. Iya makin selektif ya perlu juga :)
BalasHapusIya banget nich, kmrn aku posting foto di instagram dan di hujat orang se kampung ihik ihik, akhirnya aku delete hahaha tapi bisa jadi foto nya dah di capture
BalasHapusFoto yang mana, Mas? Hahaha.. Foto-fotomu mah bikin mereka iri kayanya. Iri berpose kaya kamu LOL
Hapusiya nih.. kalau yang alay-alay banget pengen tak hapus2in atau mencoba menghindar perdebatan
BalasHapusIya, berhenti alay ya kak :p
HapusPerlu banget nih, Tis, selektif upload. Nggak cuma foto, apapun. Apalagi identitas diri. Uhhh.. Kudu pakai rambu
BalasHapusYes, mbak Ri ^^
HapusSaya jg paling anti upload foto anak di social media dengan pose yg aneh aneh. Apalagi saya kerja di media massa paham betul kdng tindak kriminal dimulai dr socmed yg terlalu vulgar
BalasHapusIya, harus tau batasan ya mak :)
Hapus