Bagaimana Menyikapi Masa Transisi Pada Anak? Begini Caranya, Peran Orangtua Membantu! Saya jadi teringat, proses kehidupan seseorang itu berubah ketika sudah memutuskan untuk melangkah ke pelaminan. Seperti yang dialami oleh teman saya yang sudah menikah. Mempunyai anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada hambanya. Sebagai orang tua baru, mereka berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam hidupnya, begitu dalam mengasuh buah hatinya. Sekilas saya jadi teringat dengan keponakan saya di mana sekolah daring selama pandemi. Dua tahun pandemi melanda dunia, tanpa disadari pola pendidikan sekolah pun berubah dari offline ke online. Pandemi mengajarkan kita untuk bersabar dałam segala hal, banyak sesuatu yang berubah, dimulai dari pembatasan fisik dan sosial. Kesehatan menjadi prioritas pertama selama pandemi, tanpa disadari pandemi memengaruhi emosional, mental dan perkembangan terutama pada anak.
Webinar |
Anak-anak itu generasi masa depan bangsa. Setelah melewati masa-masa awal pandemi hingga saat ini banyak tantangan orang tua dalam pola asuh ke anak-anak. Jadi teringat, kakak saya mempunyai dua buah hati di mana posisinya orang tua bekerja. Anaknya sekolah dasar dan paud.
Dalam proses pola asuh anak, mereka bercerita banyak tantangan yang dihadapi. Proses pembelajaran online menyita waktu dan kesabaran. Memasuki masa transisi ini membuat peran orang tua sangat diperlukan di mana anak-anak dan orang tua mempunyai rutinitas baru yang membuat lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sosial. Interaksi dengan lingkungan sosial membuat orang tua harus beradaptasi. Tahukah kamu, setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional?
Buku KIA |
Hal tersebut, bertujuan agar ibu fokus terhadap pertumbuhan anaknya di masa emasnya. Selain memberikan cuti selama enam bulan, Danone juga memberikan edukasi seputar kesehatan dan nutrisi, misalkan dalam bicara gizi. Dengan webinar ini, harapannya dapat terciptanya kolaborasi orang tua, agar dapat memberikan stimulus yang tepat demi mencapai keberhasilan dalam mengembangkan aspek emosional anak. Narasumber selanjutnya dari BKKBN, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, dr Irma Ardiana MAPS menerangkan terdapat dimensi dan variabel IBangga, dibagi dalam 3 point utamanya : ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan. Ketentraman meliputi menjalankan ibadah contohnya.
Dimensi dan Variabel IBangga |
Kemandirian meliputi tinggal di rumah layak huni, kebahagiaan meliputi interaksi keluarga dan rekreasi bersama. Beliau juga menegaskan pengasuhan bersama antara ayah dan ibu, menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan dan bimbingan kepada anak-anak mereka. Melalui peran orang tua, akan membantu anak memenuhi aspek perkembangan. Pola asuh yang tepat akan membentuk anak yang hebat dan berkualitas di masa depan.
Dihadirkan juga, Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr dr Bernie Endyani Medise, Sp. A (K), MPH menjelaskan, aspek sosial dan emosional sangat penting bagi anak untuk mencapai semua aspek kehidupannya dan bersaing di fase selanjutnya dimulai dari remaja hingga lanjut usia. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai perkembangan sosial emosional anak khususnya di masa transisi pasca pandemi saat ini.
Faktor yang memengaruhi perkembangan |
“Bagi anak-anak, kebingungan menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru saat kembali menjalani kehidupan dan interaksi sosial dapat meningkatkan masalah sosial-emosional yang dampaknya bisa berbeda tergantung dengan usia anak dan dukungan dari lingkungannya. Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa, seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular.”
Gizi Seimbang |
Perwakilan dari Ibu Inspiratif Founder Joyful Parenting 101, Cici Desri berbagi pengalamannya, di mana beliau beradaptasi dengan kondisi transisi saat ini dan membagi peran dengan suaminya dalam pola asuh anak. Fase membangun hubungan dengan si kecil membutuhkan keterampilan. Dengan kolaborasi dengan suami, Cici berharap mampu membentuk si kecil tumbuh menjadi anak yang hebat, pintar dan berani serta memiliki empati tinggi.
Webinar ini sangat bermanfat sekali untuk calon orang tua atau orang tua yang sedang berjuang untuk tumbuh kembang anak dengan gizi terbaiknya dan menjadi anak yang sehat.
Sumber : Webinar Danone Indonesia.
Selamat Hari Keluarga Nasional :)
artikel parenting seperti ini harus banyak dibaca sih terutama bagi kaum muda jaman sekarang supaya nanti lebih bisa menghandle anak-anak generasi mendatang yang jelas bakal lebih pinter daripada kita-kita ini.
BalasHapusGak gampang memang hidup di masa transisi sejak pandemi COVID-19 kita terima. Cuma ya itu, anak2 harus mampu dibiasakan untuk kembali ke rutinitas awal sebelum terjadinya pandemik, pelan2 yang penting emosionalnya kembali ke performa terbaiknya.
BalasHapusKeren sekali sih webminarnya, semoga lebih banyak webminar tentang materi parenting seperti ini ya, karena orang tua yang berilmu akan mencetak generasi pennerus yang berkualitas.
BalasHapusMasa transisi memang sulit sekali, dari pembelajaran tatap muka ke online kini balik lagi ke tatap muka setelah pandemi mereda. Sungguh peran pendampingan orang tua, akan membantu anak memenuhi aspek tumbuh kembang yang akan akan membentuk anak yang hebat dan berkualitas di masa depan.
BalasHapuswah rekap Hari Keluarga Nasional kemarin ya?
BalasHapusSaya sempat melihat di YouTube, sayang gak sampai beres
Event yang sangat inspiratif
Benar sih. Bahwa di masa transisi ini peran orang tua sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan anak. Meski di masa selain ini juga penting sih.
BalasHapusOrang tua harus membangun hubungan dengan anak nggak hanya terkait hubungan kekerabatan saja. Tapi juga hubungan sosial.
Bener banget, banyak kasus yang muncul pada anak setelah dua tahun lamanya tidak babyak berinteraksi langsung dg orang lain. Memang semua kembali pada pengasuhan keluarga, yang mana keluargalah yang mengajarkan pertama kali gimana bersosialisasi yang baik di luar dan cara mengasahnya
BalasHapusIlmu penting banget nih, bakal jadi ribet kalau ga paham tentang menyikapi masa transisi pada anak
BalasHapusSaya selalu salut dengan berbagai program CSR nya Danone. Selalu inovatif dan mengikuti perkembangan jaman. Pergerakannya menjadi panutan bagi organisasi/institusi lain. Semoga kedepannya program dan kepedulian akan hal-hal yang berhubungan dengan keluarga dapat tersebar di seluruh tanah air.
BalasHapuskemandirian anak itu perlu banget didukung oleh metode/stimulasi orang tua. Lingkungan juga mendukung. Jangan sampai kena "bully" saat menikah karena enggak bisa tuga domestik, kayak aku ini hahaha...
BalasHapusMasa transisi anak memang penting dukungan dan perhatian orang tua apalagi kondisi emosional si anak juga masih rentan saat itu. Bagus program webinarnya, materi yang disampaikan pun sesuai dengan keadaan saat ini. Terima kasih sharingnya!
BalasHapusMasa pandemi ngaruh bukan hanya of orangtua tapi pada anak2 y mba.. harus banget Ada Pola Asuh Kolaboratif selain gizi yg lengkap
BalasHapusMemperhatikan tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab bersama ya mbak, baik ayah maupun ibu
BalasHapusPenting banget memberi anak gizi seimbang, agar anak bisa tumbuh dengan baik
Anakku nih mengalami masalah emosional di masa transisi karena memang jadi jarang ketemu orang baru selagi pandemi. Tema webinarnya Danone Indonesia dan BKKBN bagus deh
BalasHapusBuat daku ini masukan kedepannya saat besok berumahtangga, jadi istilahnya seperti dapat kursus pranikah hehe
BalasHapusPenting bagi para orangtua untuk mengetahui bahwa nutrisi tuh adalah sesuatu yang harus diperhatikan, karena ya emang mempengaruhi banget tumbuh kembang anak. Makasih ya mbak sharingnya, saya jadi tahu lho tiga poin utama yang disebutkan di atas, tentang: ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan.
BalasHapuskemarin pas ikutan simak webinarnya, aku banyak dapat insight soal bahwa dalam pola asuh kolaborasi peran ayah penting banget. urus anak gak bisa hanya dari ibunya saja. seru sih acara wbinar kemarin ya mbak
BalasHapusWah info yang sangat bermanfaat ya mba. Memang penting banget pengasuhan ayah dan ibu bersama yang hangat & penuh cinta, terutama saat masa tumbuh kembang anak.
BalasHapusMenginspirasi yaa..
BalasHapusMasa transisi ini tentu akan dialami oleh orangtua dan anak. Yang dilakukan haruslah segera beradaptasi sehingga tetap bisa memberikan komunikasi dan stimulus yang tepat untuk masing-masing anak.
Tidak ada yang menyangka ya kalo pandemi bakal terjadi. Jadinya banyak hal yang tidak terduga muncul. Salah satunya ya akibat anak sekolah online. Perkembangan emosi dan sosial anak tidak bisa berjalan dengan lancar dengan sendirinya. Tapi bukan berarti tidak bisa optimal. Dengan peran orang tua, yakni ayah dan bundanya, anak tetap bisa berkembang dengan baik ya.
BalasHapus