www.titisayuningsih.com Hidup adalah Perjuangan

Seharian di Cirebon, Ke mana Saja? Yuk, Kunjungi 5 Tempat Rekomendasinya! Tentu saja, ketika weekend menyapa, hal yang kita lakukan adalah bersantai, piknik ataupun kulineran. Juli lalu, saya menikmati weekend bersama keluarga dengan berkunjung ke kota Udang, yaitu Cirebon. Cirebon, kalau melihat jarak tempuh, tidak begitu jauh dari Jakarta. Waktu yang ditempuh sekitar 3 jam-an dari Jakarta via tol. Seperti yang saya lakukan, ketika berkunjung ke Cirebon, berangkat pagi dari Jakarta jam 6 dan sampai Cirebon sekitar jam 9 pagi. Hal yang ku sukai saat jalan pagi adalah tidak macet dan jalanan lancar, namun ada kendala yaitu perbaikan jalan di ruas tol menuju Cirebon. Disarankan, jika ingin ke Cirebon, lebih baik ambil jalan pagi, udara segar dan jalanan masih lancar. Lalu, ke mana saja saat berkunjung ke Cirebon? Berikut beberapa tempat yang bisa jadi rekomendasi saat berkunjung ke Cirebon :

Goa Sunyaragi, Cirebon

Tujuan pertama ketika sudah sampai di Cirebon, yakni : wisata religi makam Sunan Gunung Jati. Dalam sejarah penyebaran Islam di Pulau Jawa, nama Wali Songo sudah tidak begitu asing. Perjuangan para Wali Songo dalam hal penyebaran agama Islam di Pulau Jawa patut diapresiasi. Ketika sudah sampai di lokasi, kami diarahkan oleh petugas menuju Masjidnya. Ternyata, kalau dari arah Jakarta, letaknya ada di sisi kiri jalan, jadi kita harus putar balik dan parkir di sana. Kami harus masuk ke gang pemukiman warga dań sampai di Masjid Sunan Gunung Jati. Mohon maaf, dalam perjalanan menuju ke sini, banyak sekali 'pengemis' berjejer di sisi kanan dan kiri. Jika tidak dikasih uang, maka mereka akan berkomentar yang keluar dari mulutnya. Tiba di area makam Gunung Jati, ternyata tidak serapih tempat pemakaman yang ada di Imogiri, Jogjakarta. Berlalu-lalang orang masuk dan keluar. Oh iya, saat sebelum masuk ke area makamnya, harus sedekah entah itu semacam tiket masuk atau bukan, tapi wajib iurannya. Dan setelah jalan ke depan, tibalah kami masuk ke area makamnya, isi data diri dan wajib memberikan 'uang' juga. 

Suasana di Makam Gunung Jati

Saat berkunjung ke sana, ternyata super padat merayap, banyak Ibu-ibu pengajian. Karena dari awal kami ada petugas yang membantu, akhirnya, kami duduk dan bersalawat, doa yang dipimpin beliau melatunkan doa-doa yang baik. Durasinya cukup lama bagi saya pribadi, ditutup dengan wudhu pakai air suci di tempat tersebut. Jika kamu ingin ziarah langsung ke Makam Gunung Jati, perlu 'mahar' menuju ke sana yang akan digunakan untuk perawatan. Bagi yang sudah ke sana, pasti tahu maksud saya hehe. Saya berharap, semoga dinas pariwisatanya bisa mengambil alih untuk mengelolanya, supaya lebih rapi dan teratur. Disarankan, saat ke sini jangan lupa disiapkan uang receh ya. Untuk jam bukanya, setiap hari ya.

2. Kulineran Nasi Jamblang 

Berhubung, kami belum sempat sarapan dari Jakarta, akhirnya tujuan kedua yaitu kulineran nasi Jamblang. Jaraknya, tidak jauh dari makam Gunung Jati. Cirebon dikenal dengan makanan empal gentong dan nasi jamblang. Kunjungan kedua saya ke sini, namun ada hal berbeda dengan kunjungan kedua ini. Pada kunjungan pertama, sangat ramai dan saat kunjungan kedua tidak begitu ramai dan rasa makanan yang kurasakan juga beda. Masih menjadi andalan, ayam tetap menjadi menu favoritku, sambalnya lumayan mantap di sini. Selain itu, harganya juga masih bersahabat. Jika kamu mau makan empal gentong, saat keluar dari sini, tepatnya di seberangnya, ada empal gentong juga. Jadi, ada alternatif kulineran, ada empal gentong dan nasi jamblang. Apakah kamu sudah pernah mencicipi kulineran nasi jamblang?

Nasi Jamblang

3. Goa Sunyaragi

Hal yang kusukai saat berkunjung ke Cirebon ini, jaraknya berdekatan, misalkan dari kulineran nasi jamblang Ibu Nur, kamu bisa berwisata ke Goa Sunyaragi. Saat berkunjung ke sini, saya jam 11 siang, dapat dipastikan panas sekali. Tiket masuk ke sini sebesar 15.000. Saya sempat ngobrol dengan petugasnya di sini, beliau menjelaskan goa bisa dikatakan sebagai tempat meditasi dan Sunyaragi yang bermakna, sunya > sepi, ragi > raga. Jadi, bisa dikatakan sebagai tempat meditasi para sultan di masa lampau. Beliau juga menjelaskan, goa sunyaragi ini merupakan bentuk toleransi beragama dan budaya dari China, Hindu dan Islam. Ada hal menarik, menurut beliau jika bisa melihat kabah dan negara China, tandanya kamu 'istimewa'. Entahlah, bagaimana kebenarannya? Terlepas dari apapun ceritanya, cagar alam Goa Sunyaragi ini sangat menawan dan desainnya bagus, ada bangunan mirip candi juga. Ada yang sudah pernah wisata ke sini? Oh iya, saya berkunjung ke sini saat hari Minggu, ya.

Goa Sunyaragi

4. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Berhubung, sudah memasuki salat Dzuhur, kami memutuskan untuk berkunjung ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masjid dengan ikonik warna merah bata ini menjadi tujuan wisata religi juga. Masjid ini dibangun pada masa Sunan Gunung Jati. Jika ingin mengulik sejarah Masjid ini, disarankan datang saat pagi, kalau sudah waktu salat akan ramai pengunjung untuk beribadah. Masjid ini berada tepat di alun-alun kota Cirebon dan sangat mudah dijangkau. Dalam sejarahnya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini berperan dalam penyebaran agama Islam di Cirebon. Masjid yang adem dan banyak sejarahnya, sudah sepatutnya saat berkunjung ke Cirebon menyempatkan waktu untuk beribadah di sini.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa

5. Wisata Belanja di Batik Trusmi

Selain kulineran, kota Cirebon juga terkenal dengan wisata belanja Batik Trusmi. Batik, kebanggan kota Cirebon ini memiliki motif khusus, Mega Mendung misalkan. Selain belanja pakaian, kamu juga bisa membeli oleh-oleh makanan, pernak pernik hingga membeli jamu juga di sini. Mengenai harga, masih terjangkau dengan kualitas yang baik. Semoga teman-teman tidak kalap belanja ya ketika berada di sini, hehehe.

Batik Trusmi

Nah, 5 tempat tersebut bisa kamu kunjungi kalau sedang berkunjung ke Cirebon ya teman-teman. Semoga selalu sehat dan sehat, agar bisa menikmati keindahan Indonesia.