Hello Jakartaku! Dahulu Jakarta yang siang hari mampu "membakar" kulit hingga hitam kini pada siang hari bahkan dari malam sebelumnya hujan sudah menyapa. Memang, saat ini bukan masa hujan "sebenarnya" yang seperti beberapa waktu lalu ketika kita sedang mengenyam bangku sekolah dasar dimana musim hujan berakhiran "ber". Apa musim sudah berubah? Mungkin iya. Bulan Februari ini tidak bisa dipungkiri lagi intensitas hujan sangat meningkat ditambah cuaca lagi tidak bersahabat. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, maka sudah tidak bisa dipungkiri kalau Senin lalu adalah hari yang seharian hujan mulu. Hujan adalah berkah dariNya, kita sebagai manusia harus bisa mengambil hikmah dari datangnya air hujan. Jika hujan akan dikaitkan dengan banjir maka itu hal wajar, namun yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar hujan yang deras itu airnya dapat mengalir dengan lancar tanpa hambatan "sampah". Senin lalu di Jakarta hujannya merata sekali, entah untuk Jakarta Utara, Timur, Selatan, Barat ataupun Pusat hujannya rata semuanya kebagian. Namun di daerah kantor saya di daerah Kebon Sirih, tidak separah daerah Jakarta lainnya alhamdulilah. Meski hujan cukup deras juga, namun yang saya lihat di daerah kantor saya tidak kebanjiran karena air yang mengalir cukup lancar, jadi di jalanan tidak digenangi air hujan. Nah, maka dapat dipastikan jika selokan / drainase lancar tanpa hambatan "sampah" maka daerah tersebut tidak akan kebanjiran. Dan pada hari Senin lalu, bagi pengguna jasa comutterline dapat dipastikan bagaimana kesabaran menyapa? Ya, karena pada hari itu juga comutterline mangalami gangguan sinyal dan penumpukkan penumpang di setiap stasiun dan pada akhirnya banyak penumpang yang terlantar termasuk saya, sampai kantor jam /9 padahal masuk jam 8 pagi hihihihi.